ArahIndonesia.com | Pejuang hamas terus menyerang tank dan pasukan Israel yang memasuki Kota Gaza pada Kamis (2/11/2023). Pertempuran hari ini bergerak lebih dekat ke pusat Kota Gaza bagian utara yang disebut kawasan markas Hamas berada.
Namun pada pertempuran ini tank dan pasukan Israel mendapat perlawanan dari pejuang Hamas menggunakan mortir dan menyerang dari terowongan untuk memblokir pasukan dan tank Israel.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah meminta penduduk di bagian utara Kota Gaza untuk segera pergi saat mereka bersiap melancarkan serangan besar-besaran.
“Kami telah sampai di gerbang Kota Gaza,” salah satu komandan militer Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen, seperti dikutip dari Reuters.
Meski tahu tentara Israel semakin dekat, namun warga Gaza tetap percaya dengan perang yang dilakukan milisi Hamas.
Kesaksian anggota Hamas pendukung Jihad Islam yang sering keluar terowongan dan menembaki tank atau tentara Israel.
Hamas menggunakan strategi gerilya melawan tentara Israel, yang memiliki kekuatan jauh lebih besar.
“Mereka terus menembaki kami di Kota Gaza sepanjang malam, rumah terus berguncang,” kata seorang saksi di Gaza yang tidak mau disebutkan namanya.
“Tetapi pada pagi hari kami melihat tentara Israel masih berada di luar kami, di pinggiran, yang berarti perlawanan lebih kuat dari yang kami duga,” lanjutnya.
Para pejabat Israel juga mengakui bahwa pertempuran di lingkungan perkotaan sulit dilakukan.
Saat ini, strategi yang digunakan adalah memusatkan kekuatan besar di Gaza utara daripada melancarkan serangan darat ke seluruh wilayah.
Perang antara Israel dan Hamas di Gaza telah berlangsung selama hampir sebulan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 8.000 orang tewas akibat serangan Israel. Dari 8.000 orang yang tewas di Gaza, lebih dari 3.000 di antaranya adalah anak-anak.
Sumber: kumparan