ArahIndonesia.com | Banyaknya keluarga kurang mampu ditanah air membuat pemerintah terus gencar memberikan bantuan.
Mulai bulan Maret, April, dan Mei 2023 Bantuan Sosial (bansos) pada bulan Ramadhan 1444 H akan cair langsung 3 bulan.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan penyaluranbansos pangan bisa segera dilaksanakan pada Maret 2023.
“Kepada keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial tersebut berupa beras, ayam, dan telur yang akan disalurkan,”katanya.
Adapun bantuan yang sudah siap disalurkan adalah beras, sementara dua komoditas lainnya masih dalam proses persiapan.
Berikut fakta tentang bansos Ramadhan cair, ini yang didapat penerima, seperti dikutip dari Okezone, Senin (20/03/2023).
1. Dapat ayam dan telor 1 Kilogram
Kemudian, pada kesempatan yang sama, Kelapa Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menjelaskan mengenai persiapan bansos ayam dan telur.
Kata dia, saat ini besaran ayam dan telur yang akan diterima KPM belum dapat dipastikan. Pasalnya, Bapanas tengah mengatur anggarannya.
Namun, dia membeberkan, kemungkinan KPM akan menerima ayam dan telur masing-masing sebanyak 1 kilogram.
2. 3 Bulan Pertama
“Untuk berapa besaran telur dan ayam yang akan diberikan sedang dihitung tapi minimal sekillo-sekilo sudah lumayan. Jadi kalau sekilo ayam sekilo telur. Pemberian bantuan ini di tiga bulan pertama,” ujar Arief.
“Untuk ayam dan telur belum ada aturan sehingga untuk pemerintah itu untuk melakukan suatu kegiatan pasti ada regulasinya nah sekarang sedang terus menerus menyiapkan anggarannya itu.
Tapi kalo bantuan beras sudah mulai Maret ini. Dan Diupayakan pake serapan dalam negeri,” sambungnya.
3. Salurkan tiga bansos
Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa beras, ayam, dan telur selama tiga bulan di momen Ramadhan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
4. Dapat Beras 10 Kilogram
Bansos beras juga akan dibagikan dalam bentuk kemasan 10 kilogram per masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM).
5. Serapan Lokal
Direktur Perum Bulog Budi Waseso menerangkan bahwa beras untuk penyaluran bansos tersebut sebagian berasal dari serapan lokal hasil panen petani dan sebagian dari komersial.
“Nanti Pak Arif (Kepala Bapanas) yang mengundang pabrik-pabrik swasta memproduksi beras itu karena dia sudah ada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Nanti akan dibeli oleh Bulog. Kita beli kesanggupan dia berapa, pembelian itu akan kita gunakan untuk bansos yang ditambahakan,” kata Buwas. (red/Ai)