ArahIndonesia.com | Hujan deras yang terus terjadi selama dua hari belakangan ini, menyebabkan terendamnya ratusan rumah warga di Komplek Perumahaan Yuki Kecamatan Hamparanperak Kabupaten Deliserdang, sejak Jumat (6/9/2024) sore kemarin.
Banjir yang disebabkan hujan deras ini mencapai ketinggian satu meter, dan merendam ratusan rumah unit rumah milik warga yang dihuni sebanyak 218 KK, dan 814 Jiwa, Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun ketinggian air menyebabkan aktivitas warga setempat nyaris lumpuh.
Berdasarkan pantauan dari arahindonesi.com banjir yang disebabkan guyuran hujan deras itu diketahui mulai merendam permukiman warga di Kompleks Perumahan YUKI Kecamatan Hamparanperak, Jumat (6/9/2024) lalu, namun saat itu ketinggian air belum merendam perumahan warga. Debit air terus naik setelah curah hujan kembali terjadi dari malam hingga, Senin dini hari.
“Semalam (Rabu) genangan air memang sudah terjadi, tapi hanya tergenang disekitar badan jalan dan halaman rumah saja. Karena malamnya hujan turun lagi, sampai dini hari pukul 02.00 WIB, akhirnya luapan air hujan yang tak mampu tertampung parit (drainase) masuk dan merendam rumah-rumah warga disini,” ujar Ermawati (43) salah seorang warga.
Ketinggian air yang terus bertambah membuat warga terbangun dari tidurnya, kehebohan pun terjadi. Sekitar 235 KK (Kepala Keluarga) yang menghuni 16 blok di perumahan tersebut keluar dari kediamannya masing-masing, sedangkan sebagian warga lainnya berupaya menyelamatkan anak-anak mereka dan perabotan rumah tangga yang tersapu banjir.
“Di perumahan ini sering banjir bila hujan turun, tapi kalau sampai setinggi pinggang orang dewasa dan merendam seluruh rumah yang ada disini baru sekali ini terjadi,” ucapnya.
Ermawati, memperkirakan penyebab banjir itu terjadi selain dikarenakan fungsi drainase yang kurang maksimal, juga dikarenakan lahan perumahan tersebut merupakan kawasan dataran rendah.
“Memang dulunya sebelum dibangun perumahan, lahan tanah ini merupakan paluh (anak sungai) dan rawa-rawa yang ditimbun. Maka setiap kali hujan, air selalu tergenang” ungkap dia.
Penuturan serupa juga dikatakan, Martini (31) yang rumahnya ikut terendam banjir. Meski ibu beranak empat ini mengaku pasrah dengan musibah banjir tersebut, namun ia kebingungan harus kemana mengungsi.
“Mau ngungsi kemana, keluargaku jauh, dan dari tadi malam sampai sekarang kami hanya duduk di atas meja di depan rumah, sedangkan tempat tidur dan seluruh ruangan basah semua”ucapnya.
Kepala Desa Hamparanperak, Kecamatan Hamparanperak, Muhammad Helmi mengatakan, banjir pada tahun ini merupakan banjir terparah dan terjadi secara menyeluruh, namun yang terparah terjadi di Dusun VII, Komplek Yuki Hamparan Perak.
Ia menambahkan, ketinggian banjir sudah 1 sampai 1,5 meter, yang mengakibatkan 218 KK dan 814 jiwa harus mengungsi,
“Sementara satu posko pengungsian sudah dibuat, didepan Komplek di Jalan Perintis kemerdekaan Hamparanperak, bantuan dari BPBD Sumut, dan Dinsos dan Dinkes Kabupaten Deli Serdang” Ucapnya.
Ia berharap agar Pemerintah Pusat, dan Daerah khususnya Pemkab Deli Serdang, agar peduli dengan bencana tahunan ini, dan berusaha untuk mencari solusi agar banjir tidak terulang untuk kedepannya, dan sampai saat ini Pj. Bupati Deli Serdang belum juga turun ke lokasi banjir.
“Saya berharap agar pihak pemerintah pusat dan pemerintah daerah, peduli dengan kejadian ini, dan kepada Pj. Bupati Deli Serdang, sampai saat ini belum juga turun untuk melihat warga yang terdampak banjir”, ucapnya. (Hendra/AI)