ArahIndonesia.com | Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto telah resmi mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golkar per tanggal 10 Agustus 2024.
Adapun, dia menegaskan kemundurannya dalam video resmi berdurasi kurang dari lima menit, pada Minggu (11/8/2024).
Airlangga Hartanto menyatakan mundur untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
“Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim dan atas petunjuk Tuhan yang maha besar, maka dengan ini menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” ujarnya dalam video yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (11/8/2024).
Diirinya memastikan DPP Partai Golkar akan menyiapkan mekanisme pemimpin penganti dirinya sesuai ketentuan AD/ART.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” tegasnya.
Sejalan dengan pengunduran diri ini, nama-nama seperti Agus Gumiwang dan Bahlil Lahadalia ramai diperbincangkan. Namun, Golkar sendiri belum memutuskan siapa sosoknya. Pasalnya, penentuan baru akan dilakukan saat Munaslub Partai Golkar yang diperkirakan maju setelah perayaan 17 Agustus 2024.
Sementara, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan sejumlah alasan mengapa Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya.
Doli menyebut Airlangga mundur dari Ketum Golkar demi mempertimbangkan soliditas di internal Golkar.
“Dasar pertimbangan pengunduran diri itu Pak Ketum mempertimbangkan soliditas di dalam jajaran Partai Golkar dan juga menjadi bagian untuk mencoba menciptakan situasi kondusif di dalam masa transisi pemerintah di masa yang akan datang,” ujar Doli sebagaimana dikutip Kompas.com di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2024).
Menurut Doli, Airlangga perlu lebih berkonsentrasi di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menko Perekonomian.
Dia menyebut Airlangga lebih dibutuhkan kabinet untuk mengantarkan masa transisi pemerintahan ke kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto ke depannya.
“Karena banyak sekali program-program disiapkan sebagai program lanjutan untuk menjaga kesinambungan visi misi program 2 periode Jokowi-Ma’ruf Amin dan kemudian ke depan Pak Prabowo dan Pak Gibran,” tuturnya.(***)