ArahIndonesia.com | Usai videonya viral berdebat panas dengan Satpol PP, Rakesh seorang pedagang warung kopi (warkop) di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, kemudian memberikan penjelasan singkat yang videonya diunggah akun instagram Polrestabes Medan, Jumat (3/5/2024).
“Terimakasih kepada bapak Kapolrestabes Medan sudah menjembataninya berita di video saya yang viral bersama bapak Kapolsek Medan Baru mengenai parkir atau jualan angkringan untuk diselesaikan perkara parkir dan angkringan ini yang viral kemarin,” katanya.
Sementara Kapolsek Medan Baru Kompol Yayang Rizky Pratama SIK menyampaikan Rakesh dibawa ke Polrestabes Medan, Kamis (2/5/2024) kemarin, hanya untuk klarifikasi.
Ia mengatakan Rakesh sempat menyampaikan kalau pedagang di seputaran Petisah, diminta uang Rp 5 ribu oleh Polsek Medan Baru setiap harinya.
“Jadi hanya kita minta klarifikasi,” ujar Yayang.
Kapolsek mengatakan bahwa dari klarifikasi, Rakesh menyampaikan kalau dia menyebutkan polisi meminta uang Rp 5 ribu karena kesal, atas penertiban juru parkir liar yang dilakukan Pemkot Medan dan kepolisian.
“Dia itu punya jukir, dan resmi katanya, jadi waktu sibuk-sibuk amankan parkir liar dia kena angkat, dibawalah ke Medan Baru itulah dia mencak-mencak,” katanya.
Yayang menjelaskan karena kesal dengan adanya penertiban lalu sempat mengadang petugas Satpol PP dan bahkan mengatakan kalau polisi menerima upeti dari pedagang.
“Sudah klarifikasi tidak benar adanya upeti, Rakesh juga sudah meminta maaf, “pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rakesh seorang pedagang warung kopi (warkop) di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, kembali viral usai aksinya menghadang petugas Satpol PP yang sedang melakukan sosialisasi larangan berjualan ‘angkringan’ di atas trotoar di Jalan Gatot Subroto Medan.
Dilihat dari video yang dilihat pada Rabu 1 Mei 2024, terlihat Rakesh yang bertelanjang dada mendatangi satu unit mobil petugas Satpol PP yang sedang menyampaikan imbauan lewat pengeras suara kepada masyarakat agar tidak berjualan di atas trotoar.
Disitu Rakesh lalu berdiri tegak menantang. “Kau turun, kau turun, turun kau, aku mau cakap sama kau,” teriak pria tersebut.
Rakesh pun menyampaikan rasa kesalnya atas kebijakan Pemko Medan yang dirasanya malah mempersulit masyarakat.
“Kami warga Kota Medan mau cari makan. Parkir kami diganggu, PBB naik, jualan di angkringan gak boleh,” ungkapnya.
Perdebatan sengit pun terjadi antara warga dengan petugas Satpol PP. Bahkan, warga melihat adanya sikap pilih kasih dari penertiban ini, yang mana warga melihat pedagang yang berjualan di depan Plaza Medan Fair tidak ditertibkan.
“Gusur sekarang,” tegas warga.
Lebih lanjut, pria tersebut juga menyampaikan kekecewannya buat Wali Kota Medan Bobby Nasution.
“Ini dari rakyat, klen digaji rakyat, bukan Bobby yang gaji. Kau bilang sama Bobby aku jijik sama dia, pemerintahnya bodoh,” kesalnya.
Beruntung kejadian tersebut dilerai warga yang berkerumun di lokasi dan perlahan pergi meninggalkan petugas Satpol PP. (nico/AI)