ArahIndonesia.com | Menanggapi desakan sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Jaringan Akar Rumput Indonesia (JARI) untuk menunjukkan bukti bahwa temuan lima mayat di Kampus UNPRI itu adalah kadaver, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Marbun mengaku dirinya masih baru menjabat.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Medan, saat ditemui awak media seusai menggelar press realese di halaman Polrestabes Medan.
“Saya masih baru menjabat Kapolrestabes Medan. Untuk kasusnya itu masih dipelajari kembali dan didalami ya,” ucap Kombes Pol Teddy, Kamis (28/12/2023).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Jaringan Akar Rumput Indonesia (JARI) menggelar aksi damai di Polrestabes Medan Jalan HM. Said No.1, Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, pada Kamis (28/12/2023) pagi.
Koordinator lapangan, Sahnan Siregar, dalam orasinya mengatakan bahwa dari pernyataan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi yang mengatakan bahwa lima jenazah/mayat tersebut adalah kadaver, pihaknya menduga masih ada yang belum terungkap.
“Dari informasi yang kami kumpulkan bahwa pihak UNPRI mengatakan tidak mengetahui peristiwa di lantai 9 (sembilan) sebagaimana dalam video viral, sementara fakta yang ada pada mobil pick up milik UNPRI dan security mereka yang memindahkan box dari lantai 9 (sembilan), ketika personil Polrestabes Medan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, pihak UNPRI dan Pengacaranya diduga mencoba menghalangi proses penyidikan dan penyelidikan oleh pihak kepolisian,” kata Sahnan.
Selain itu, Sahnan mewakili Mahasiswa yang tergabung pada JARI dihadapan personil Kepolisian Polrestabes Medan mengatakan pihaknya juga menduga pihak UNPRI telah melakukan tindak pidana dengan sengaja untuk menyembunyikan mayat yang ada dalam box biru.
“Patut diduga bahwa lima mayat tersebut bukanlah cadaver, tapi melaikan mayat dari hasil tindak pidana criminal yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum dari UNPRI sendiri, memperkuat keyakinan kami bahwa pihak UNPRI diduga sengaja melakukan penghapusan file CCTV semua gedung agar mayat yang didalam box biru tersebut tidak ditemukan oleh pihak kepolisian,” tambah Sahnan.
Mahasiswa yang datang dari berbagai kampus Universitas di Kota Medan ini juga mendesak Kapolrestabes Medan menunjukkan dokumen yang memperjelas bahwa 5 (lima) mayat tersebut merupakan cadaver.
“Kalau memang itu benar cadaver, jangan hanya klarifikasi saja, harus ditunjukkan dokumen resminya oleh Polrestabes Medan,” tegas Sahnan. (nico/AI)