ArahIndonesia.com | Polrestabes Medan bersama UPT PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan & Anak) Kota Medan kembali mendatangi kediaman Ibu Deasy Natalia untuk kedua kalinya yang mengeluh anaknya jadi korban rudapaksa bapak kos.
Kedatangan Polrestabes Medan yang dipimpin Kanit PPA AKP Gabriellah Angelia Gultom bersama UPT PPA Kota Medan Ibu Wasni Hutagaol untuk mengklarifikasi soal kebenaran peristiwa yang dialami anak dari Ibu Deasy Natalia.
“Kehadiran kami kemari sudah 2 kali untuk mengklarifikasi persoalan yang viral tersebut. Namun orangtuanya dari Ibu Deasy belum ingin memberikan keterangan karena menunggu kedatangan Ibu Deasy yang masih berada di luar kota. Kami berharap ketika Ibu Deasy sudah di Medan dapat bekerja sama untuk memproses persoalan yang dialami anaknya,” kata AKP Gabriellah.
Hal serupa juga disampaikan Wasni Hutagaol selaku Kasubag TU UPT PPA Kota Medan, bahwa pihaknya tidak berjumpa dengan Deasy. Sebab, Deasy sedang berada di luar kota. Namun pihaknya hanya bertemu dengan ibu Deasy yang bernama Novie Lumbantobing.
“Tadi kami berjumpa dengan ibunya Deasy. Ya kami bilang kalau mau dibantu maka ibu itu harus kooperatif dalam membantu para petugas,” kata Wasni.
Wasni Hutagaol menjelaskan sejauh ini Ibu Novie belum ingin bercerita soal kasus anak Deasy yang diduga diucapkan oleh bapak kos.
Ia menyebutkan Ibu Novie justru membicarakan soal kasus KDRT yang sebelumnya dilaporkan ke Polrestabes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan.
“Langkah ke depan, kita upayakan pendampingan sampai ke Polres. Mari kita bekerja sama untuk menyelesaikannya. Karena Deasy dan anaknya ini kan masih punya masa depan yang panjang,” ungkapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, satu video pengakuan seorang ibu rumah tangga (IRT) di Medan mengeluh anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh bapak kos viral di media sosial.
Video itu pun diunggah oleh instagram @nayya_annesa dengan isi narasi capcion “Kondisi anak saya setelah kejadian bapak kos itu mengerjain anak saya”. (nico/Ai)