ArahIndonesia.com | Jonni alias Apin BK merupakan bos judi yang pernah melarikan diri pas saat polisi menggerebek ruko judi online miliknya di perumahan elite Cemara Asri di Deli Serdang, Sumut, pada Senin (8/8/2022).
Bapak dua anak ini sempat kabur ke Singapura hingga akhirnya ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mabes Polri atas usulan Polda Sumut.
Hingga selama dua bulan lebih dalam pencarian Polri, Jonni alias Apin BK akhirnya berhasil diamankan di tempat persembunyiannya di Malaysia, tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2022 lalu.
Jonni alias Apin BK ini kemudian dibawa ke Jakarta, lalu diterbangkan ke Medan untuk diperiksa lebih lanjut dan diproses sampai ke persidangan di Polda Sumut.
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan di Polda Sumatera Utara, terungkap bisnis haram judi online yang dikelolanya beromzet Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar per hari.
Saat beroperasi mereka menggunakan 21 website judi online. Dan keseluruhan bisnis judi online itu dikumpulkan sekian lama di salah satu ruko berlantai tiga berkedok cafe bernama Cafe Warna Warni yang berada di dalam kawasan Komplek Elit di Inti Kota Medan tepatnya komplek Cemara Asri, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Polisi telah menetapkan 14 pegawainya sebagai tersangka
Dalam perkara kerjaan judi online itu, Jonni alias Apin BK itu pun dijerat pasal TPPU dari bisnis perjudiannya. Mabes Polri khusunya Polda Sumatera Utara khusunya tidak memberi ruang kepada Jonni alias Apin BK untuk di proses dengan hukum ringan.
Pria berusia 34 tahun ini yang memiliki bisnis perjudian online yang sekian lama berjalan hingga menjadikannya kaya raya. Dan ia pun dikenakan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) .
Dari TPPU perjudian online nya ini, penyidik Polda Sumut sudah menyertakan puluhan sertifikat bangunan, tanah. belum lagi hasil kekayaan lainnya yang berkaitan dengan TPPU diantaranya 21 unit jey ski, dua unit kapal Yacht. Dengan total kekayaan aset miliknya sebesar Rp 158,8 miliar yang disita juga turut diserahkan.
Adapun 26 aset berupa 26 rumah dan ruko ini ada di Deli Serdang dan Medan kemudian tiga aset tanah yang ada di Samosir.
Menyita 2 unit rumah megah bak istana kepresidenan yang berada di Jalan Palem dan Jalan Bakau (Kompleks Cemara Asri). Kita juga laksanakan (penyitaan) tiga ruko (restoran) Koktong di Jalan Boulevard Raya dan 2 ruko showroom mobil yang ada di Jalan Cemara,”
Sementara untuk ruko coffee shop Koktong bernilai Rp 14 miliar, kemudian dua showroom mobil miliknya bernilai Rp 8 miliar.
Lalu penyidik melakukan tracing kembali. Penyidik menyita sejumlah aset berupa jetski, speedboat serta kapal dengan nilai Rp 5,8 miliar.
Dalam kasus ini, Kapolda sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak juga membeberkan penerapa pasal perjudian dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kepada Apin. Polisi juga mengusut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak aliran dana judi Apin BK.
“Hasil penyitaan terakhir terkait aset tracing dari hasil kejahatan yang disimpan atau disamarkan oleh pelaku kejahatan untuk memperkaya dirinya ini ada 21 jetski dan 2 speedboat satu kapal yatc. Dua kapal speedboat ini ada di Danau Toba.
“Untuk kapal, speedboat dan jetski ini Polda Sumut berhasil mengamankan aset dengan nilai keseluruhan Rp 5,8 miliar. Sebelumnya, ada aset rumah dan sebagian itu sudah ikut diamankan Rp 153 miliar tambah Rp 5,8 miliar totalnya kita mengamankan kurang lebih Rp 158.680.000.000 (Rp 158,68 miliar),” ujar Panca pada rilis beberapa waktu lalu. (red/Ai)
