ArahIndonesia.com | Seorang anak di Desa Saluksuk, Kec. Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara nekat membakar ibu tirinya hingga tewas.
Korban diketahui bernama Rosdiana Simatupang (48), Sedangkan pelaku bernama Dedi Situngkir (30).
Peristiwa anak bakar ibu tiri ini terjadi di perladangan durian milik keluarga pada hari Rabu (1/03) lalu.
Informasi yang diperoleh dari adik korban, Senget Simatupang, menyebutkan dirinya mendapat laporan dari keluarga Situngkir (suami korban) tentang peristiwa kebakaran tersebut.
“Kami dapat kabar dari pihak keluarga Situngkir pada Kamis (2/03) pagi kalau mereka mengalami kebakaran di ladang pondok mereka menjaga durian,”kata Senget, Selasa (14/03/2023) malam.
Ia menjelaskan, berdasarkan cerita keluarga Situngkir pada Rabu (1/03) sekira pukul 23.00 WIB, mereka sedang tidur di pondok.
“Tiba-tiba ada minyak bensin tersambar api, jadi pondok meledak dan terbakar,” ujarnya.
Pada saat itu, korban yang sedang tidur di dalam pondok turut menjadi korban kebakaran tersebut dan mengalami luka bakar dibagian tubuhnya.
“Tapi yang paling parah luka adalah Rosdiana Simatupang karena dia sudah ditutupin tikar penutup pondok itu kata mereka,” sambungnya.
Mendapat kabar dari pihak keluarga Situngkir, Senget pun bergegas menuju ke RSUD Sidikalang tempat korban dilarikan untuk mendapat perawatan medis.
Karena melihat kondisi korban yang cukup parah, pihak keluarga kemudian membawa korban untuk dirawat ke Rumah Sakit Bina Kasih Kota Medan.
“Kami masih percaya dengan cerita mereka, sampai pagi nya kami ke RSU Sidikalang, kami lihat kondisi pada Rosdiana Simatupang yang menurut dokter hampir 95 persen luka bakar,”
“Disitu dia (korban) masih bisa berbicara dan kami tanyakan kenapa bisa seperti ini. Rosdiana Simatupang menjawab ‘kena siram bensin aku turang’,” katanya.
Namun, ucapan Rosdiana Simatupang itu terpotong karena keluarga Situngkir mendadak meminta korban beristirahat.
Pihak keluarga yang masih menaruh curiga kemudian mendatangi lokasi kejadian, dan melihat kondisi gubuk tidak seperti yang diceritakan oleh keluarga terduga pelaku.
“Pulang dari RSU Sidikalang, kami langsung ke TKP, yang kami lihat tidak seperti yang mereka ceritakan kondisi rumah pondok nya masih utuh, hanya bagian dinding nya yang terbakar sedikit, dan jeriken minyak bensin nya pun masih utuh. Dari situ kami mulai curiga dengan kejadian ini,” ungkapnya.
Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bina Kasih Medan, nyawa korban sudah tidak terselamatkan dan meninggal dunia pada Minggu (5/03).
Usai menguburkan jenazah, pihak keluarga kemudian membuat laporan ke Polres Dairi pada Rabu (8/03) lalu, karena menganggap hal tersebut adalah tindak pidana.
Adapun dugaan motif sementara, disebutkan bahwa Dedi kerap meminta uang kepada korban, namun tak kunjung diberikan.
“Menurut cerita tetangga, si Dedi ini diduga sudah sering minta uang. Bahkan sudah sering mengancam orangtua nya,” terangnya.
Dirinya berharap agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku, dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya. (Dn/Ai)
 lalu.){kind=link}