ArahIndonesia.com | Pengurus Ikateksi Universitas HKBP Nomensen Medan mengadakan rapat pertama perlunya pemberdayaan anggota dan peningkatan SDM dari mahasiswa lulusan faktultas teknik Prodi dan teknik Sipil.
Kegiatan rapat BPP ini pertama di gelar Cafe Coffe Martin Jalan Karya Kecamatan Medan Barat, Sumatera Utara, pada Senin (06/2/2023).
Pada rapat bpp dan ramah tamah ikatan alumni teknik sipil dihadiri seorang senior alumi teknik sipil Nomensen insinyur Sabar Sitompul yang tujuannya guna meningkatkan sdm alumni Universitas HKBP Nomensen melalui program yang akan ikateksi buat mulai dari mengadakan pelatihan, seminar, fgd dan lain lain.
Selain memikirkan kemampuan kader mahasiswa alumni teknik sipil ikateksi juga ingin beraudiensi kepada civitas akademika karena ikateksi beranggapan dunia pendidikan harus saling mengisi dan saling menguatkan.
Dalam rapat Ikateksi menyampaikan akan reuni rutin dan temu kangen guna mempererat tali kekeluargaan ikatan alumni teknik sipil universitas HKBP Nomensen Medan.
Selaku Ketua Ikateksi Rikson Sibuea menyatakan yang tergabung dalam ikateksi tetap fokus terhadap sdm seperti diketahui peningkatan sdm di bidang sektor jasa konstruksi itu regulasinya selalu update dan selalu ada peningkatan yang terintegrasi terhadap jasa konstruksi.
Ikateksi juga memahami dari UU Cipta Kerja yang akan mengawali regulasi untuk sdm dari jasa konstruksi walaupun UU No Dua tentang jasa konstruksi di berlakukan.
Setelah terbit Omnibuslaw di gabung di dalam konstrusi dan beberapa kebutuhan masyarakat di bidang sektor jasa konstruksi. Ikateksi mencermati amanat tersebut, mengikuti updete supaya tidak tergilas globalisasi terlebih di bidang jasa konstruksi.
“Kita yang tergabung dalam ikateksi ini, kita tetap fokus kepada peningkatan sdm. Seperti kita ketahui untuk khususnya peningkatan sdm dibidang jasa sektor konstruksi ini, regulasinya selalu update. Dia selalu ada peningkatan dan itu terintegrasi terhadap konstruksi diatasnya, kita memahami dari pada terjemahan dari pada UU Cipta Kerja. Inilah yang mengawali dari pada regulasi untuk sdm peningkatan sumber daya manusia, khususnya sektor jasa konstruksi,”kata Rikson Sibuea.
Walaupun, kata Rikson, sebenarnya UU No 2 Tahun 2017 tentang jasa konstruksi itu diberlakukan awalnya.
“Tapi setelah terbit UU Cipta Kerja yang kita kenal saat saat ini Omnibuslaw, dia digabungkan didalam suatu konstitusi yang terdiri dari beberapa sektor kebutuhan dari pada masyarakat khususnya juga kebutuhan jasa,”sebutnya.
Untuk itu, sambung Rikson, Ikateksi merupakan Perkumpulan alumni teknik sipil Nomensen mencermati dari pada amanat konstitusi itu.
“Seperti kita ketahui juga tahun tahun sebelumnya, pemerintah mencanangkan mengakomodir pendanaan untuk sumber daya manusia itu sangat besar dan ditindaklanjuti untuk tahun ini juga. Ini harus kita pahami, kita harus ikut dengan ini. Kalau kita tidak mengikuti ini, kita akan tertinggal, kita akan tergilas,”jelasnya
Apalagi menurut Rikson, era global yang nantinya orang diluar dari pada Indonesia bebas untuk melakukan aktivitas khususnya yang bergelut di bidang jasa konstruksi.
“Seperti harus berkopeten, harus disertifikasi, harus mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa dia berkopeten dan layak untuk menyandang yang disebut ahli,” cetusnya.
Ikateksi berharap melalui kegiatan yang dilakukan dapat membangun sdm yang berkualitas, berkompeten dan meningkatkan tali kekeluargaan mahasiswa dan alumni universitas HKBP Nomensen serta mendapat dukungan dari civitas akademika universitas HKBP Nomensen Medan supaya universitas HKBP Nomensen khususnya di prodi teknik sipil go Internasional. (red/Ai)
