ArahIndonesia.com | Unit Reskrim Polsek Hamparan Perak Polres Pelabuhan Belawan berhasil menangkap sekelompok remaja yang akan tawuran di Jalan Pertamina Dusun 5 Desa Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Kamis (9/2/2023) malam.
Kapolsek Hamparan Perak Kompol Zainal Muhlisin melalui Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak AKP HD. Simanjuntak mengatakan salah seorang di antara tiga yang diamankan tersebut berinisial RH (17) tersebut, diboyong ke Polsek Hamparan Perak untuk pemeriksaan lebih lanjut karena diketahui membawa senjata tajam jenis celurit.
“Dari hasil pemeriksaan, kami sampaikan bahwa didapat hasil satu orang anak telah mengakui memiliki dan membawa satu buah senjata tajam jenis celurit, dengan inisial RH 17 tahun,” ujar AKP. HD. Simanjuntak.
Kanit menjelaskan, awal mula informasi ini diterima dari salah satu warga memberitahukan kepada Piket Polsek Hamparan Perak bahwa ada aksi tawuran para remaja di Jalan Pertamina Dusun 5 Desa Hamparan Perak.
Setelah mendapatkan informasi tersebut Kapolsek Hamparan Perak Kompol Zainal Muhlisin, Kanit Reskrim AKP. HD Simanjuntak beserta Piket Fungsi meluncur ke lokasi kejadian.
Setelah sampai di TKP Team beserta warga dan Kepala Desa, Kadus dapat mengamankan 3 (tiga) orang remaja yang diduga melakukan tawuran di jalan Pertamina Dusun 5 Desa Hamparan Perak.
Ketiga anak berikut barang bukti senjata tajam tersebut langsung dibawa ke Mapolsek Hamparan Perak guna penyelidikan lebih lanjut, selain RH (17) warga Jalan Andan Sari Lingkungan 17 Keluarga Terjun Kecamatan Medan Marelan, turut juga diperiksa sejumlah remaja berinisial MAD (13) warga Jalan Marelan Pasar 4 Timur Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan dan NV (15) warga Jalan Pertamina Dusun 5 Desa Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Deli Serdang.
Selanjutnya membawa ketiga remaja beserta barang bukti (sebilah arit) ke Polsek Hamparan Perak guna pemeriksaan selanjutnya.
Kanit Reskrim Hamparan Perak AKP HD Simanjuntak juga menghimbau kepada orang tua anak, mengingatkan bahwa anak adalah tanggung jawab orang tua atau wali pengasuhnya untuk mengawasi dan menjaga tingkah laku mereka.
Anak-anak di usia belasan yang masih mencari jati diri, yang ingin eksis dan terlihat jangan sampai melakukan cara-cara yang salah karena tidak ada yang mengarahkan.
“Sudah tidak ada yang mengarahkan, tidak ada pengawasan, khususnya dari orang tua, sehingga melakukan sesuatu secara tidak pas, seperti tawuran, Ini tidak hanya membahayakan bagi sipelaku tawuran, tapi juga bisa membahayakan bagi masyarakat sekitar. Jadi saya minta tolong para orang tua, para wali, atau siapapun, mari sama-sama kita menjaga anak-anak kita dari hal-hal yang dapat merugikan masa depan mereka,” pungkas Simanjuntak. (Syahril/Ai)