Senin, 17 Maret, 2025

Tingkatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat | Gubernur Sumatera Utara Serahkan 10 Ribu BPJS Ketenagakerjaan

ArahIndonesia.com | Sebagai upaya peningkatan Jaminan Ketenagakerjaan (JKK) masyarakat Sumut, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyerahkan 10.000 BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Penyerahan ini dilakukan saat kegiatan housewarming Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Jalan Pattimura, Medan pada Selasa (24/1/2023).

“Ini tahun kedua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat yang berprofesi antara lain nelayan, petani, penggali kubur, serta kelompok sosial rentan dan miskin,”kata Edy Rahmayadi.

Tahun sebelumnya, kata Edy, Pemprov Sumut juga sudah menyerahkan 10.000 BPJS Ketenagakerjaan untuk kelompok rentan dan miskin.

Untuk itu dirinya berharap Pemprov Sumut bisa memberikan lebih banyak ke depannya.

“Inilah salah satu contoh negara hadir di tengah masyarakatnya, memberikan jaminan kepada rakyat, Sumut memberikan 10.000 iuran tahun ini dan tahun lalu juga sudah memberikan dengan jumlah yang sama, tahun depan mudah-mudahan lebih banyak yang bisa kita bantu,” sebutnya.

Edy Rahmayadi menjelaskan, pentingnya jaminan terutama kesehatan kepada masyarakat untuk mengurangi risiko dalam bekerja.

“Kita bekerja tidak tahu apa yang akan terjadi, karena itu BPJS hadir, bila yang tidak diinginkan terjadi, misalnya meninggal dunia, anak dan istri kita tentu terbantu dengan hadirnya BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Selain itu, Edy Rahmayadi juga memberikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut yang meningkatkan pelayanannya. Berubahnya wajah pelayanan BPJamsostek Kanwil Sumbagut menurutnya akan lebih membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan prima.

“Saya sangat apresiasi perubahan yang dibuat, didukung dengan digitalitasi yang lebih baik sehingga pendataan akan lebih mudah, tetapi tentu rakyat kita juga perlu mendapat edukasi karena masih banyak yang belum begitu paham dengan sistem digital,” pungkas Edy Rahmayadi. (red/Ai)