Sabtu, 15 Maret, 2025

Ekspor Karet di Sumut Naik 30 Persen | Permintaan Mulai Pulih dari Negara Konsumen

ArahIndonesia.com | Ekspor karet di Sumut mengalami pertumbuhan di penghujung tahun 2022. Bahkan, peningkatan untuk pengapalan ekspor mencapai 30 persen dibanding November 2022.

“Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara untuk pengapalan Desember 2022 naik signifikan 30,9% menjadi 26.847 ton MoM dibandingkan November 2022,” ungkap Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, seperti yang dilangsir detik.com, Senin (16/1/2023).

Namun demikian, Edy menyebutkan kenaikan yang positif ini belum mampu membuat muatan ekspor karet stabil.

“Walaupun ada kenaikan, realisasi ini masih jauh dari rata-rata normal ekspor bulanan sekitar 38-40 ribu ton,” ujarnya.

Edy menyebutkan, bahwa peningkatan ekspor pada Desember 2022 ini terjadi lantaran ada pemulihan pengiriman dan permintaan dari negara konsumen.

“Adanya peningkatan ekspor dipengaruhi membaiknya pengiriman yang disebabkan delay shipment dan membaiknya permintaan dari negara konsumen utama,” ujarnya.

Edy mengatakan negara tujuan ekspor bulan Desember sebanyak 28 negara. Adapun 5 negara tujuan ekspor utama karet Sumut, di antaranya Jepang (32,4%), USA (11,4%), Brazil (9,2%), Turki (8,3%), dan Belgia (4,8%).

Dengan membaiknya pengapalan ekspor, Edy berharap tahun 2023, ekspor karet dapat kembali pulih. Namun begitu, ia juga mengingatkan kepada petani karet untuk bersiap menghadapi musim gugur daun.

“Ekspor untuk pengapalan Januari 2023 diharapkan dapat membaik seiring mulai berangsur membaiknya harga dan permintaan. Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 13 Januari sebebesar 136,8 sen AS per kg. Sedangkan kondisi pasokan bahan baku di Sumatera Utara akan terganggu akibat berkurangnya produksi yang diakibatkan saat ini kebun karet sudah memasuki fase gugur daun,” pungkasnya. (red/dtc/Ai)