Redelong | Pj Bupati Drs Haili Yoga M.Si, yang diwakili oleh Pj Sekda Bener Meriah Armansyah, SE., M. Si meninjau lokasi lahan yang direncanakan sebagai RSUD Muyang Kute bersama Syukriah HG, Kepala Kanwil DJKN Aceh, Jum’at. (09-12-2022)
Tampak mendampingi Pj Sekda saat itu, Asisten Perekonomian dan Pembangun Setdakab Bener Meriah drh. Sofyan, Kadis Pertanian dan Pangan Bener Meriah Ir. Nurisman, Kadis Koperasi dan UMKM Bener Meriah, anggota DPRK Bener Meriah Zulham, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan setdakab Bener Meriah Ruslan Ramadhan, S.STP.
Sebelum melakukan peninjauan lapangan, Pj Sekda Bener Meriah Armansyah, SE.,M.Si melakukan pertemuan bersama Kakanwil DJKN Provinsi Aceh beserta rombangan di ruangan kerja Sekda pagi itu. Usai pertemuan kegiatan dilanjutkan dengan tinjauan lapangan.
Tinjauan pertama rombongan terarah ke lokasi lahan yang direncakan untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Muyang Kute Kabupaten Bener Meriah yang bersumber dananya dari Kementerian Keuangan RI. Adapun lokasinya berada di Kampung Wonosobo, Kecamatan Wih Pesam. Di Lokasi tersebut Pj. Sekretaris Daerah Bener Meriah memberikan sejumlah penjelasan terkait luas lahan dan status lahan kepada Kepala Kanwil DJKN Aceh dan rombongan.
Usai mengecek lahan tersebut, Pj. Sekda Armansyah, SE., M.Si bersama dengan rombongan melanjutkan kegiatan pagi itu dengan meninjau desa devisa Kampung Bale Redelong, Kecamatan Bukit.
Disela-sela kegiatan peninjauan pagi itu Pj Sekda Armansyah, SE.,M.Si menyampaikan, Program desa devisa memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat.
“Pendampingan dan pengembangan masyarakat dalam program Desa Devisa ini, akan membawa produk lokal Indonesia mendunia serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat setempat,” katanya.
Terangnya lagi, program CPNE disiapkan untuk UKM berorientasi ekspor yang ingin berkembang menjadi eksportir Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung melalui serangkaian tahapan-tahapan pelatihan dan pendampingan tertentu sehingga UKM yang unggul dan dapat bersaing di pasar global.
“Ini semua bentuk sinergi dari Kemenkeu diantaranya DJKN, DJBC, DJP dan DJPB dengan LPEI sebagai salah satu bentuk dukungan Kementerian Keuangan atas perkembangan UMKM di Kabupaten Bener Meriah”, tutupnya.
Sementara itu, Syukriah HG, Kepala Kanwil DJKN Aceh mengatakan DJKN bersama pemerintah sangat komit terhadap Bener Meriah terkhusus kepada para petani, “semoga dengan program ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi, dan bantuan yang telah diberikan selama ini dapat dimanfaatkan dengan baik”, harap Syukriah HG.(Red/Joe)
