Karo – Wisatawan lagi-lagi alami kesan yang kurang mengenakkan, saat berkunjung ke objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk, Berastagi.
Pasalnya, berdasarkan informasi yang didapat dari berbagai sumber, aktivitas Pungutan Liar (Pungli) kembali terjadi di sana.
Tak hanya itu, dikabarkan pelaku Pungli di jalan masuk ke objek wisata yang mengandalkan mata air dari Gunung Sibayak ini juga sudah semakin arogan.
Di mana, salah satu wisatawan yang ingin masuk ke sana sempat adu mulut bahkan hampir menjadi korban penganiayaan oleh oknum yang diduga sebagai pelaku Pungli.
Hal ini, terlihat dari rekaman video yang tersebar ke sejumlah media sosial di mana memperlihatkan cekcok antara calon wisatawan dan terduga pelaku Pungli.
Dari video yang beredar, berisikan keterangan jika pengunjung yang diminta untuk putar balik karena menolak dimintai uang masuk sebesar Rp 20 ribu.
“Karena tidak mau bayar 20 ribu per sepeda motor, karena kami bilang kemahalan enggak dikasih masuk, disuruh pulang putar balik,” Ucap perekam video tersebut.
“Pulang kau pulang, balek kau,” Ucap para pengutip mengusir wisatawan yang berboncengan itu.
Namun, tak berselang lama cekcok antara wisatawan dengan oknum pengutip Pungli kembali terjadi.
Namun, saat wisatawan tersebut kembali ke arah jalan pulang tampak beberapa orang yang diduga sebagai pelaku Pungli masih terus mengadang sepeda motor wisatawan.
Di sana, masih terus terjadi cekcok dari kedua belah pihak.
Belum tau penyebab pastinya, namun para terduga pelaku Pungli kembali cekcok bahkan salah satu pelaku sempat membawa batu berukuran cukup besar.
Pelaku yang mengenakan jaket itu, tampak langsung berniat menghantamkan batu tersebut ke wisatawan.
“Apa kau, siapa kau,” Ucap pelaku lainnya.
Dengan kondisi ini, suasana menjadi semakin tegang. Bahkan, perekam video juga sempat diintimidasi oleh para pelaku karena mengetahui aksi mereka direkam.
“Aku rekam video ini untuk bukti,” Ucapnya.
Tampak dalam video tersebut, pelaku pungli tampak tidak terima dan langsung menghalangi perekam video. Bahkan, telepon seluler milik perekam video ditepis hingga jatuh.