Jakarta – Pemerintah terpaksa mengambil kebijakan menahan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi. Keputusan itu untuk menjaga kondisi Indonesia tetap kondusif.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan jika mengikuti harga minyak dunia, harga Pertalite seharusnya dipatok Rp17.100 per liter. Sementara itu, harga Pertalite yang dijual Pertamina saat ini hanya sebesar Rp7.650 per liter.
Dia menyebut jika harga Pertalite tak ditahan seperti saat ini, masyarakat bakal demo berbulan-bulan.
“Saya ingat naik 10% saja demonya dulu tiga bulan. Kalau naik sampai 100% lebih demonya akan berapa bulan? inilah sekarang yang dikendalikan oleh pemerintah dengan apa? Dengan subsidi. Karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis langsung melompat bersama-sama,” tutur Jokowi.
Jokowi menyebut jika harga Pertalite naik, masyarakat bisa demo berbulan-bulan. Sehingga pemerintah menahan harga Pertalite sebesar Rp7.650 per liter.
Hal itu dia sampaikan saat memberi sambutan pada acara pembukaan silahturahmi nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) tahun 2022 di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jumat (5/8/2022).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pemerintah telah mengeluarkan anggaran subsidi Rp 502 Triliun untuk meredam kenaikan BBM dan pangan.
“Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan oleh Indonesia,” tegasnya.