Sabtu, 22 Maret, 2025

Sejumlah Eksportir Sumut Tunda Ekspor Karet ke Pasar


Medan – Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara Edy Irwansyah mengatakan eksportir karet di Sumut sepakat menahan ekspor ke pasar.

Dia mengatakan alasannya lantaran harga jual komiditas itu sedang berada pada tren menurun. 

“Setelah sempat volume ekspor naik atau mencapai angka tertinggi di Juni sebanyak 36.734 ton, ekspor karet tren turun karena eksportir menahan ekspor,” kata Edy, Jumat (12/8). 

Edy menjelaskan kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti stok yang masih banyak di kalangan eksportir.

Dia mengatakan untuk saat ini rata-rata harga karet TSR-20 FOB Singapora di Singapore Exchange (SGX) pada Juni adalah 1,63 dolar AS. 

Tren penurunan harga kembali terjadi pada Juli yakni 1,58 dolar AS per kilogram. 

“Kecuali untuk memenuhi kontrak, eksportir menahan ekspor karena harga sedang turun,” ungkapnya. 

Pada Juli, lanjutnya, volume ekspor karet Sumut hanya 31.297 ton dibanding pada Juni yang mencapai 36.734 ton.

Meski ekspor mulai turun sejak Juli, namun secara total yakni Januari – Juli 2022, volume ekspor karet Sumut masih naik 1,13 persen dibandingkan periode sama 2021.

Volume ekspor karet Januari-Juli 2022 sebesar 220.903 ton dengan negara tujuan ekspor karet Sumut di Juli sebanyak 32 negara. 

Dari 32 negara itu, ekspor terbesar karet Sumut ke Jepang (32,4 persen), Brazil (12,2 ), Amerika Serikat (10,9 ), China (6,9) dan Turki (5,0).