PADANGSIDIMPUAN – Sopir Angkutan Umum di Desa Rimba Soping, Simatohir, Mompang dan Desa Joring Kecamatan Padangsidempuan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan ditegur personel Polsek Hutaimbaru karena mengangkut penumpang pelajar di atap mobil.
Tindakan tersebut dinilai membahayakan penumpang dan pengguna jalan lainnya, Selasa (30/8/2022).
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dwi Prasetyo Wibowo SIK, melalui Kapolsek Hutaimbaru AKP Maruhum Panggabean mengatakan pihaknya yang akhir-akhir ini melakukan patroli menemukan tindakan tersebut di berbagai lokasi di wilayah Hukum Polsek Hutaimbaru. Sejumlah angkutan umum yang mengangkut penumpang di atas mobil.
“Kita dari Polsek Hutaimbaru Polres PSP langsung bertindak, serta memberikan teguran dan arahan kepada sopir angkot supaya tidak membiarkan lagi anak-anak sekolah naik dan duduk di atas kap mobil,” ujarnya, Selasa (30/08/2022) pagi.
Untuk tahap kali ini, pihaknya masih memberikan teguran saja. Apabila ada juga sopir yang tetap mengangkut siswa duduk di atas, maka akan ditindak secara tegas berupa tilang.
“Jika perlu mobil tersebut kami kandangkan, karena sebelumnya juga sudah kita melakukan tindakan dan himbau kepada supir,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Kapolsek Hutaimbaru AKP Maruhum, dengan cara humanis menyampaikan pesan kepada para pengemudi dan penumpang agar tidak naik diatas kap angkot guna untuk menghindari jatuh korban kecelakaan lalulintas di jalan raya.
Kapolsek Juga memberikan teguran kepada supir agar tetap menjaga keselamatan penumpang dan tidak ugal-ugalan saat membawa mobil di jalan raya
Kepada pelajar SD, SMP, SMA, Kapolsek Hutaimbaru juga memberikan nasehat dan teguran ajar jangan lagi menaiki Kap Mobil baik itu saat berangkat ke sekolah masing masing begitu juga sebaliknya dan berharap tidak mengulanginya lagi jika kedapatan akan di beri sanksi
Kepada pelajar tersebut kapolsek bersama personel Menghimbau supaya tetap mematuhi prokes, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 demi terciptanya situasi aman dan kondusif dan arus lalin lancar.
Salah seorang sopir yang tak mau di sebut namanya, mengaku semenjak pandemi COVID-19, penghasilannya menurun drastis. Namun begitu siswa kembali bersekolah angkotnya pun ramai. Dirinya pun mengaku sudah sering melarang pelajar naik di atas atap.
“Mereka sudah saya ingatkan. Tapi, mereka justru bilang tidak apa-apa dan minta terus jalan. Saya sendiri jadi bingung,” katanya.
Sementara itu, Ari Harap seorang pelajar SMA mengaku memang tidak setiap hari duduk di atap kap mobil.
Tetapi, kondisi itu kerap ia lakukan jika penumpang penuh. Dia memilih duduk di atap angkot lantaran enggan menunggu lama dan takut terlambat masuk sekolah
“Ingin cepat berangkat menuju sekolah pak. Soalnya, kalau menunggu angkot yang lain, harus menunggu lama,” ucapnya.